Nasib seorang nelayan di Bengkulu, Indonesia, berubah secara tiba-tiba ketika niat baiknya untuk membersihkan laut dengan mengutip sampah membawa kepada penemuan yang sangat berharga.
Sukardi, nelayan tersebut, tidak menyangka bahawa ketika dia mengutip beberapa ketulan yang pada mulanya dianggap sebagai sampah.
Sebenarnya merupakan muntah ikan paus yang mempunyai nilai tinggi di pasaran.
Pada mulanya Sukardi mengira ketulan tersebut hanyalah sampah biasa
Tetapi kemudian diketahui sebagai muntah ikan paus yang memiliki nilai tinggi dan dapat dijual dengan harga ribuan ringgit untuk setiap kilogramnya.
Sukardi, yang berasal dari Kabupaten Kaur, berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 22 juta untuk setiap kilogram muntah ikan paus yang berhasil dijualnya.
Sejauh ini, dia telah mendapatkan pendapatan sebesar Rp 3.3 miliar (kira-kira RM 927 ribu) dari penjualan 150 kilogram muntah ikan paus.
Dengan simpanan muntah ikan paus sebanyak 200 kilogram, Sukardi diperkirakan akan mendapatkan pulangan sekitar Rp 6 miliar rupiah (RM 1.85 juta) setelah dia berencana untuk meningkatkan harga jualannya kepada Rp 30 juta sekilogram.
Muntah ikan paus ternyata memiliki permintaan tinggi karena digunakan sebagai bahan dalam pembuatan produk kosmetik dan pewangi.
Berkat sifatnya yang dapat memanjangkan bau wangian. Para saintis bahkan menyebut muntah ikan paus sebagai “emas terapung” karena harganya yang tinggi.
Sukardi dikatakan menemui muntah ikan paus, atau ambergis, terapung di antara Pulau Dua dan Pulau Enggano pada 2 September lalu.
Meskipun awalnya mengira objek putih tersebut hanyalah sampah, Sukardi kemudian menyedari nilainya yang tinggi setelah mencari maklumat dalam talian.
“Saya masih simpan 200 kilogram di rumah dan bersedia menjual sekiranya ada yang menawarkan harga yang berpatutan,” ungkapnya.
Sejak penemuan tersebut menjadi viral, Sukardi menerima banyak panggilan dari pihak yang berminat untuk membeli simpanannya.
Baca Juga : Kantoi dah lama tak muncul ini rupanya kerja pelakon wanita popular ini